Artikel
SIAPA BILANG
MILENIAL TIDAK BISA MAPAN?
Generasi milenial kerap menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, sebab generasi tersebut merupakan tumpuan dan harapan bangsa
di masa yang akan datang.
Namun, beberapa masalah kerap menghampiri
generasi muda yang melek teknologi itu, salah satunya adalah perilaku konsumtif
yang tanpa disadari dapat mengancam masa depan mereka. Perilaku tersebut dapat
berdampak ke kehidupan mereka dimasa yang akan datang, contohnya adalah
kesulitan untuk memiliki rumah atau hunian dalam beberapa tahun mendatang.
Masalah yang dihadapi para milenial ini disebabkan pertumbuhan pendapatan yang tidak sebanding
dengan kenaikan harga properti. Kenaikan pendapatan generasi milenial dalam 4-5
tahun ke depan hanya 10 persen, jauh dengan kenaikan harga tanah yang menyentuh
angka 20 persen.
Padahal, dengan pengelolaan keuangan yang
baik, memiliki hidup mapan serta rumah di masa yang akan datang bukan sekadar
impian. Tersebab hal itu, sangat penting bagi para milenial untuk meluangkan
waktu membuat perencanaan keuangan.
Ada beberapa hal mendasar dan mudah untuk
dipraktikkan yang akan membantu generasi milenial dalam mengelola keuangan,
silakan simak di bawah ini.
Membagi pos pengeluaran
Anak muda dapat mulai belajar membuat
perencanaan keuangan sederhana yang dapat dilakukan dengan membagi penghasilan
ke dalam beberapa pos. Pengeluaran rutin setiap bulan, dana rekreasi atau
hiburan, dan dana darurat merupakan beberapa di antaranya. Besarnya pembagian
tersebut dapat disesuaikan, namun khusus untuk dana darurat sebaiknya minimal
sebesar 10 persen dari penghasilan setiap bulan. Dana darurat dapat digunakan
sewaktu-waktu ketika ada pengeluaran mendadak seperti untuk berobat atau
memperbaiki kendaraan.
Membatasi penggunaan kartu kredit
Biasakan untuk menggunakan uang tunai
sebagai alat pembayaran utama, kecuali dalam kondisi tertentu penggunaan kartu
kredit dapat memberikan keuntungan seperti potongan harga atau promosi khusus.
Setelah bertransaksi menggunakan kartu kredit, pastikan pengeluaran tersebut
dicatat ke dalam pos pengeluaran bulan berikutnya, supaya penghasilan yang
didapatkan nanti dapat digunakan untuk melunasi tagihannya. Dengan membatasi
penggunaan kartu kredit, keuangan akan lebih mudah dikendalikan.
Rutin menabung
Salah satu cara untuk mencapai impian
memiliki rumah atau properti adalah dengan menabung. Para milenial dapat
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung, minimal 20-30 persen dari
penghasilan yang diterima. Kebiasaan menabung perlu dilakukan sejak dini agar
menjadi suatu kebiasaan dan memudahkan dalam mencapai impiannya.
Menghindari perilaku
konsumtif
Generasi muda harus
dapat mengatur perilaku konsumtif agar tidak terus menghamburkan uang untuk hal
yang tidak diperlukan, apa lagi jika uang yang digunakan berasal dari utang
kartu kredit. Hal ini dapat menyebabkan generasi milenial terlilit utang dan
mengalami kebangkrutan di usia muda. Jika hal tersebut terjadi, Impian untuk
hidup mapan dan membeli properti pun harus dikubur dalam-dalam.
Selain cara-cara di atas, membeli properti di usia muda juga dapat
diwujudkan dengan cara meningkatkan produktivitas atau penghasilan, salah
satunya dengan membangun bisnis sendiri yang memberikan penghasilan besar,
misalnya dengan menjadi Life Changer.
Life Changer
merupakan program yang mendorong generasi milenial Indonesia untuk menjadi entrepreneurs
(wirausaha). Yang tujuannya ingin memberikan edukasi bahwa perlindungan
asuransi maupun perencanaan keuangan yang baik merupakan bagian penting dalam
upaya mengubah diri sendiri maupun orang lain (secara finansial).
Melalui
program tersebut, generasi milenial akan dibekali dengan pengembangan diri
lewat pelatihan berskala internasional yang dilakukan secara berkala.
Pembekalan ini merupakan modal penting untuk megembangkan jaringan dan
membangun bisnis, sehingga di masa mendatang milenial memiliki kesempatan untuk
memiliki penghasilan besar dan dapat mengelola keuangan secara baik. Hidup
mapan dan memiliki properti sendiri bukan lagi sekadar impian bagi generasi
milenial.
Comments
Post a Comment